Jumat, 05 Desember 2008

DUA KONGRES KNPI ?


PADANG, DUA KUBU KNPI KONGRES KE – 12 DITEMPAT YANG BERBEDA
DI TAHUN 2008

ASRARULHAQ

Hasanuddin Yusuf : Meretas Jalan Menuju Pengabdian Bagi Pemuda (buku sewaktu kandidat ketua umum DPP KNPI di Wisma Kinasih Caringin Bogor)
Munawar Fuad : Diskrimasi, No. Politisasi, No. Demokrasi, Yes. Mari ! Bersama Selamatkan Generasi Selamatkan Negeri.(buku sewaktu jadi kandidat Ketua Umum DPP KNPI di Wisma Kinasih Caringin Bogor


Untuk memperebutkan kursi menjadi anak muda nomor satu di Indonesia ini, dua kubu KNPI Selenggarakan Kongres ke-12 ditempat yang berbeda. “Satu di Ancol Jakarta, satu lagi di Denpasar Bali”

Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) yang merupakan laboratorium anakmuda sebagai wadah Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) di seluruh Indonesia. Saat ini diwarnai dengan berbagai ragam latar belakang anak muda (personil) yang berbeda, baik partai politik, pengusaha, Akademisi, Birokrasi, LSM, OKP dan OKPI. Cikal bakal terbentuknya KNPI berawal dari Deklarasi Pemuda Indonesia 23 Juli 1973. kini kebesaran wadah ini telah bersiteru menjadi dua kubu. dalam perjalananya, KNPI baru kali ini laksanakan Kongres di dua tempat yang berbeda. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apakah karena visi dan misi para kandidat atau karena KNPI tak bisa dipisahkan dengan politik? Atau apakah KNPI di Intervensi oleh pihak tertentu?

Sementara keberadaan KNPI selama ini diperkuat dengan Undang-Undang keormasan, yaitu UU No. 8/1985 tentang ormas melahirkan implikasi-implikasi terhadap keberadaan dan posisi KNPI serta organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan. Pemufakatan antara pemimpin OKP pada akhirnya semakin memantapkan posisi KNPI sebagai wadah tunggal organisasi kepemudaan yang ada di tanah air.
Jika kita lirik kemasa orde baru, organisasi seperti KNPI sangat menjadi kaki tangan pemerintah. Sebab KNPI dibiayai dari anggaran pemerintah dan tercantum dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Tidak dapat disangkal bahwa KNPI benar-benar anak emas pemerintah.
Di zaman ordebaru, presiden Soeharto menyebut, KNPI depolitisasi sedemikian rupa untuk memperkuat kekuasaan Orde Baru. KNPI sebagai pusat dinamika kehidupan pemuda di Indonesia. Apapun kegiatan kepemudaan harus mendapat restu organisasi seperti KNPI. Tidak hanya itu, KNPI sebagai pintu gerbang bagi organisasi kepemudaan untuk pergi ke luar negeri.
Ketika zaman telah berubah, Rezim Orde Baru telah tumbang sejak 1998 dan KNPI tidak lagi tercantum dalam GBHN. Bukan itu saja, KNPI sekarang tidak lagi punya back up dari kekuasaan. KNPI justru menjadi wadah yang independent, tidak ada campur tangan pemerintah.
Mungkin kekhawatiran akan campur tangan pemerintah, di satu kubu laksanakan Kongres ke-12, di sisi lain ada kubu yang kabarnya karena kebencian laksanakan Kongres ke -12. tapi apakah yang mereka laksanakan ini telah sesuai dengan amanah konstitusi KNPI? Kalau tidak kenapa terjadi DUA KONGRES KE-12 di tahun 2008 ini? Atau apakah ini bentuk pelanggaran terhadap konstitusi? Siapa yang sebetulnya melanggar? Karena kejadian ini mempertanyakan fungsi KNPI sebagai perekat persatuan pemuda, laboratorium kader, fasilitator, control terhadap keberadaan OKP dan OKPI yang berpayung di bawahnya.
“Kini KNPI sudah beda. Kini KNPI justru dituntut sebagai wadah OKP yang mandiri. biarkan kaum pemuda selesaikan masalahnya sendiri tanpa campur tangan pemerintah,” benarkah hal ini bisa terwujud. Bagaimana kemandirian versi pemuda Indonesia?.
Terkait dengan sikap Menneg Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault yang dianggap ikut campur dalam kisruh KNPI belakangan ini. Bentuk campur tangan yang dilakukan Adhyaksa, dengan merestui kongres ke-12 KNPI yang dilakukan salah satu pihak yang sedang berkonflik.
Semenjak reformasi, konstelasi politik di tubuh KNPI semakin tinggi. Sejumlah OKP yang berafiliasi dengan partai politik kemudian masuk ke KNPI. Misalnya, Pemuda Bulan Bintang, Barisan Muda PAN, Gema Keadilan (PKS), Angkatan Muda Demokrat, Pemuda Pancasila (Patriot), dan OKP-OKP binaan Golkar yang sejak Orde Baru sudah bercokol.
Munculnya OKP dari sejumlah Partai ikut mewarnai kehidupan dinamika di KNPI. Hal ini tentunya membuat dinamika politik semakin dinamis. Akibatnya tabuh genderang perang kepentingan tak terelakkan lagi.
Akhirnya, setahun belakangan persaingan itu berujung konflik yang sangat tajam, sehingga melahirkan dualisme kepemimpinan di KNPI. Dan saat Kongres KNPI ke 12, perpecahan semakin nyata. Bukan basa-basi lagi. Dua kelompok yang bersiteru kemudian sama-sama menggelar Kongres. Kubu Ketua Umum KNPI periode lalu, Hasanuddin Yusuf yang didukukung Idrus Marham dari Golkar menggelar Kongres di Ancol, 25-28 Oktober. Adapun di kubu lawan, yakni Hans Silalahi dan Munawar Fuad Noeh yang kabarnya didukung Adhyaksa Dault menggelar Kongres serupa di Bali, 29 Oktober – 5 November.
Apakah itu pertanda partai politik menjadi biang kerok kisruh KNPI? Dari kalangan internal KNPI berembus kabar kalau kisruh di KNPI terkait kepentingan Golkar dan PKS. Hal ini ditandai dengan terjunnya Idrus Marham (Ketua Golkar) dan Adhyaksa Dault (Kader PKS).
“Kalau keterlibatan partai dalam masalah KNPI tentu ada. Sebab di KNPI memang bercokol sejumlah OKP partai.
Pertarungan politik di KNPI menjadi sangat seru, apalagi dengan adanya campur tangan pemerintah. Seharusnya pemerintah hanya bertindak sebagai fasilitator, jangan masuk dalam wilayah konflik. “sebagai seorang Menteri seharusnya Adhyaksa tidak perlu merestui salah satu kongres,”
Adhyaksa dikabarkan tidak senang dengan kepemimpinan Hasanuddin di KNPI. Itu sebabnya Adhyaksa memberi dukungan kepada kubu Munawar Fuad dan Hans Silalahi.
Sementara ada sebagian kader PKS justru ikut dalam Kongres yang diadakan kubu Hasanuddin. Anehnya kehadiran mereka di Ancol bukan bentuk dukungan terhadap Hasanuddin. “saat Kongres di Ancol justru kaders PKS menolak pertanggungjawaban Hasanuddin.
Kongres ke- 12 KNPI yang digelar kubu Hasanuddin di Hotel Mercure Ancol telah usai pada 28 Oktober 2008. terpilih sebagai Ketua Umum Ahmad Dolli Kurnia. Sementara Kongres ke-12 KNPI kubu Hans Silalahi-Munawar Fuad digelar di Hotel Aston, Denpasar, Bali. Kongres tersebut tidak dihadiri Presiden SBY, Wakil Presiden JK.
Kenapa pemerintah tidak datang? Dan kenapa ada dua kubu? Apakah memang karena tidak ada sesuatu terobosan baru yang dilakukan KNPI saat ini?